PEMBELAJARAN TEMATIK DAN IMPLEMENTASINYA
DI SEKOLAH DASAR
Oleh: Sungkono
Pendahuluan
Pemerintah pada beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan
tentang otonomi daerah. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak
yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar dalam
mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh
potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan
sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang
menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah
melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih
menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan
tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan
sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan
mampu menerapkan model ini secara baik. Melalui tulisan ini akan
diuraikan secara singkat tentang pembelajaran tematik secara konseptual
dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.
Arti dan Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu
tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan
bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan
pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut
dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud
sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan,
terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu
pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang
lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau
waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi
dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan
tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut
ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut, berikut ini.
- Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format
keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi
yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan
masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan
dengan topik yang dibahas.
- Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara
sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus
mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong
untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi
siswa, bahkan dialami siswa.
- Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi
waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik
sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.
Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam
www. pppg tertulis.or.id.
sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh
gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
- Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai
pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar.
Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang
menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.
- Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara
langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu
menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman
yang bermakna.
- Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling
keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
- Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
- Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
- Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik
Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:
- Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
- Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
- Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
- Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.
- Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
- Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
- Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3
kali.
Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan
siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit
temanya. Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus
antar siswa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:
- Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
- Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan
alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia
di lingkungan.
- Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.
- Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.
Keunggulan dan kekurangan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan dan
juga kelemahan yang diperolehnya. Keuntungan yang dimaksud yaitu:
- Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
- Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
- Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa keuntungan
sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang
diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
- Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi
- Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang
relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan
pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum
mendapat pelatihan secara intensif tentang pembelajaran tematik ini.
Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan kebiasan kegiatan
pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini
difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang
anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya
pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas
sekolah dasar.
Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan
seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi.
tahap-tahap ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu
pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka
pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu
ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan
tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester
yang sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi untuk setiap kelas dan semester, 3)
Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah
pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam
bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana
pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2. Penerapan pembelajaran tematik
Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang
telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan
dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai.
Laboratorium yang memadai tentunya berisi berbagai sumber belajar yang
dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya
laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan
pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang
ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke
dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang terpisah
dari ruang kelasnya.
3. Evaluasi Pembelajaran Tematik
Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan
hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih
diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap
substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari.
Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama
kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran
karya siswa.
Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa
tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa
terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara
informal.
Disamping itu instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik
dapat berupa: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan
tugas individu atau kelompok, dan lembar observasi.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran
tematik dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
Pembelajaran tematik ini memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa
terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih
berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa,
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat
fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
kebutuhan siswa.
Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dan evaluasi.
Daftar Pustaka
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. (2005).
Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.
www. pppg tertulis.or.id.
Pembelajaran Tematik
www.p3gmatyo.go.id.
Pembelajaran Tematik
SOURCE : staff.uny.ac.id